Otto Iskandar Di Nata

  • Informasi Awal

  • TRIBUNNEWSWIKI.COM - Raden Otto Iskandardinata merupakan merupakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang lahir di Bojongsoang, Bandung, Jawa Barat, pada 31 Maret 1897.

    Karena jiwa pemberani yang dimiliki Oto Iskandar Di Nata, ia mendapat julukan si Jalak Harupat, yaitu ayam jantan yang dimitoskan sebagai ayam yang kuat, pemberani, dan selalu menang saat diadu. 

    Otto merupakan anak ketiga dari sembilan bersaudara, dimana Ayah Otto bernama Nataatmadja, merupakan keturunan bangsawan Sunda. (1) (2)

    Otto menempuh pendidikan dasar di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) Bandung.

    Kemudian ia melanjutkan studinya di Kweekschool Onderbouw (Sekolah Guru Bagian Pertama) Bandung, serta di Hogere Kweekschool (Sekolah Guru Atas) di Purworejo, Jawa Tengah.

    Otto juga sempat berkuliah di USA yaitu kampus Harvard dengan mangambil jurusan ilmu manajemen kemerdekaan.

    Raden Otto Iskandardinata meninggal dunia di Mauk, Tangerang, Banten, pada 20 Desember 1945, ketika menginjak usia 48 tahun, setelah mengalami tragedi penculikan. (1)

    Otto Iskandardinata (http://sejarah.dapobud.kemdikbud.go.id) Otto Iskandardinata (http://sejarah.dapobud.kemdikbud.go.id) (http://sejarah.dapobud.kemdikbud.go.id)

    Baca: Machmud Singgirei Rumagesan

    Setelah lulus dari Harvard, Otto bekerja sebagai guru HIS di Banjarnegara, Jawa Tengah, kemudian pindah ke Bandung dan mengajar di HIS bersubsidi serta perkumpulan Perguruan Rakyat pada Juli 1920.

    Sebagai seorang guru, Otto menyalurkan perhatiannya dalam bidang pergerakan nasional.

    Hal itu ditunjukkan Otto dengan cara memprakarsai berdirinya Sekolah Kartini dan mendirikan Paguyuban Pasundan dan Bank Pasundan pada tahun 1928.

    Dua tahun setelahnya,yakni pada 1930, Otto dipilih sebagai anggota Volksraad (Dewan Rakyat) yang mewakili Paguyuban Pasundan.

    Ketika masa keanggotaannya di Volksraad, ia dengan berani mengecam pemerintah kolonial Belanda, sehingga dari peristiwa itu, ia dikenal dengan julukan Si Jalak Harupat. (1) (2)

    Baca: STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen)

  • Paguyuban Pasundan

  • Paguyuban Pasundan merupakan sebuah organisasi budaya Sunda yang terbentuk pada 20 Juli 1913 dan hingga saat ini masih berdiri, sehingga kelompok ini disebut sebagai organisasi tertua.

    Paguyuban Pasundan bergerak dalam bidang pendidikan, sosial-budaya, politik, ekonomi, dan pemberdayaan perempuan.

    Organisasi ini didirikan bertujuan untuk melestarikan budaya Sunda dengan tidak hanya melibatkan orang Sunda saja, tetapi juga semua yang mempunyai kepedulian akan budaya Sunda.

    Dalam Paguyuban Pasundan ini, Otto menjabat sebagai Sekretaris Pengurus Besar pada tahun 1928 kemudian pada tahun 1929 sampai 1942, ia dipilih sebagai ketua. (2)

    Pahlawan Nasional, Otto Iskandardinata (pahlawancenter.com) Pahlawan Nasional, Otto Iskandardinata (pahlawancenter.com) (pahlawancenter.com)

    Baca: Jong Java (Tri Koro Dharmo)

  • Budi Utomo

  • Setelah menjabat sebagi guru di HIS Banjarnegara, Otto dipindahtugaskan ke Bandung pada bulan Juli 1920, dimana menjadi awal dirinya untuk aktif dalam dunia politik.

    Tiga tahun setelahnya, Otto kembali dipindahtugaskan ke Pekalongan, tempat di mana ia mulai lebih banyak dikenal oleh masyarakat.

    Pada tahun 1925, ketika Otto bertugas di Pekalongan, ia masuk dalam organisasi Budi Utomo, hingga tak lama kemudian, ia pun dipercaya untuk menjadi anggota Gemeenteraad (Dewan Kota) Pekalongan mewakili Budi Utomo.

    Ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Budi Utomo cabang Pekalongan dan merangkap sebagai Komisaris Hoofdbestuur Budi Utomo.

    Ketika aktif di Budi Utomo, aktivitas Otto terus diawasi oleh pemerintah termasuk saat rapat, hingga membuat dirinya turut mengajak sang reserse, mata-mata, untuk ikut bergabung dalam rapat tersebut. (2)

    Baca: 17 AGUSTUS - Budi Utomo

    Diberi mandat sebagai anggota Dewan Kota, Otto berusaha untuk melaksanakan kewajibannya dengan memperbaiki kehidupan rakyat.

    Otto berani menguak praktik-praktik buruk yang dilakukan oleh pemerintah Belanda terhadap rakyat Indonesia.

    Meskipun kecaman yang ia lontarkan berujung dengan tidak diterima oleh Residen Pekalongan yang seorang Belanda, namun dukungan seluruh anggota Dewan Kota tetap tertuju pada Oto.

    Semua peristiwa ini kemudian berakhir, lantaran Otto dipindahkantugaskan ke residen lain. (2)

    Pada masa penjajahan Jepang, Otto menjadi Pemimpin surat kabar Tjahaja untuk periode 1942-1945.

    Disusul dengan keikutsertaannya menjadi anggota BPUPKI dan PPKI yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan Jepang sebagai lembaga-lembaga yang membantu mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

    Pasca kemerdekaan, Otto menjabat sebagai Menteri Negara di kabinet pertama Republik Indonesia tahun 1945.

    Ia bertugas mempersiapkan terbentuknya BKR dari laskar-laskar rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia. (1)

    Pahlawan Nasional, Otto Iskandardinata Pahlawan Nasional, Otto Iskandardinata (jakarta.go.id)

    Baca: Tentara Keamanan Rakyat (TKR)

  • Penculikan

  • Semasa periode tugasnya, langkah yang diambil Otto menimbulkan ketidakpuasan pada salah satu pihak.

    Hal itu menjadikan Otto sebagai korban penculikan sekelompok orang yang bernama Laskar Hitam.

    Otto kemudian menghilang dan diperkirakan telah terbunuh di daerah Banten.

    Pahlawan Nasional

    Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 088/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973, Otto Iskandardinata diangkat sebagai Pahlawan Nasional.

    Sebagai wujud pengabadian perjuangan Otto Iskandardinata, didirikanlah Monumen Pasir Pahlawan yang berada di Lembang, Bandung, Jawa Barat.

    Nama Otto Iskandardinata juga diabadikan sebagai nama jalan di beberapa kota di Indonesia. (1)

    Baca: Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Bandung

    [embedded content]

    (TribunnewsWiki.com/Septiarani)

    0 Response to "Otto Iskandar Di Nata"

    Post a Comment