Tuntaskan Tugas Kepala BPH Migas Ifan Luncurkan 2 Buku

Jakarta, CNN Indonesia --

Komite BPH Migas periode 2017-2021 berakhir seiring terpilihnya 9 anggota komite baru melalui seleksi Komisi VII DPR RI dan persetujuan Rapat Paripurna. Kepala BPH Migas 2017-2021 M. Fanshurullah Asa atau Ifan menuliskan sejumlah capaian dan catatan sebagai masukan dalam dua buku.

Adapun penulisan buku tersebut menjadi tradisi yang dia kembangkan, yakni untuk menerbitkan satu buku tiap tahun. Kali ini, Ifan menerbitkan dua buku sekaligus, yaitu Energi untuk Kemandirian dan Talang Emas Hilir Migas.

Jika Energi untuk Kemandirian berisi refleksi 10 tahun Ifan berkiprah sebagai anggota komite dan Kepala BPH Migas beserta pengalamannya selama 30 tahun, Talang Emas Hilir Migas memuat testimoni dari para tokoh nasional, salah satunya anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Habib Luthfi bin Ali bin Yahya.


BPH MigasKepala BPH Migas 2017-2021 M. Fanshurullah Asa menuliskan sejumlah capaian dan catatan dalam dua buku, Energi untuk Kemandirian, dan Talang Emas Hilir Migas  (Foto: BPH Migas)

Dalam buku, digambarkan kondisi Indonesia yang pernah menjadi produsen minyak hingga menjadi anggota dan Gubernur OPEC, juga saat menjadi importir migas demi memenuhi kebutuhan domestik. Pasalnya, keterbatasan infrastruktur dalam negeri membuat produksi gas yang berlimpah lebih banyak diekspor.

Saat ini, pemerintah berupaya mendorong sektor migas dalam negeri melalui penyederhanaan regulasi guna menarik investasi dan penataan kelembagaan, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya, baik langsung maupn tidak.

Manfaat langsung antara lain berupa kemudahan mendapatkan BBM dan gas, harga yang terjangkau, dan pasokan yang terjamin. Sementara manfaat tidak langsung dengan berbagai pembangunan infrastruktur, baik di daerah maupun di pusat untuk kesejahteraan rakyat.

Menurut Ifan, fungsi itulah yang dijalankan oleh BPH Migas. Selama 18 tahun, BPH Migas mempertahankan fokus pada pendistribusian BBM dan pengangkutan, serta niaga gas bumi melalui pipa. Sementara di sektor pengolahan, pengangkutan, atau penyimpanan BBM, Ifan menilai masih perlu dilakukan pengaturan dan pengawasan lebih optimal.

Ifan mengungkapkan, dirinya memiliki banyak gagasan untuk BPH Migas selaku regulator di sektor hilir migas. Misalnya, penggunaan dana iuran badan usaha untuk membangun depo-depo penyimpanan BBM, atau pembangunan SPBU skala kecil di pedesaan dan daerah 3T.

Menurut Ifan, langkah BPH Migas merealisasikan gagasan ini masih terkendala, sehingga perlu ada perubahan aturan penggunaan iuran untuk kepentingan pembangunan infrastruktur di bidang hilir Migas tersebut.

"Distribusi BBM ke pelosok negeri bukan sekedar persoalan niaga. Komoditas BBM tidak bisa dilepaskan kepada mekanisme pasar karena akan timbul disparitas harga," kata Ifan.

Harga BBM di Pulau Jawa dapat lebih terjangkau karena pasokan lancar dan infrastruktur memadai. Namun, lanjut Ifan, di luar Pulau Jawa akses dan harga dapat menjadi beban masyarakat. BPH Migas pun hadir mengupayakan keadilan energi dengan mendukung kebijakan BBM Satu Harga.

Lebih jauh Ifan mengatakan, peluncuran kedua buku itu sekaligus senagai pertanggung jawaban intelektual dan kepemimpinan tentang visi dan capaian selama bertugas di BPH Migas dan di sektor hilir migas. Disajikan dengan lugas dan efektif, kedua buku tersebut diharapkan dapat memperluas pemahaman khususnya terkait hilir migas, urgensi dan kompetensi yang diperlukan karena terukur berbasis pengalaman dan komprehensif.

Energi untuk Kemandirian dan Talang Emas Hilir Migas dijadwalkan luncur pada akhir Juli 2021, diadakan secara hibrid dengan penerapan protokol kesehatan ketat.

(rea)

0 Response to "Tuntaskan Tugas Kepala BPH Migas Ifan Luncurkan 2 Buku"

Post a Comment